SMS Gratis Kesemua Operator.

Sabtu, 15 Desember 2012

Sekilas Info

Banyak yang menyangka shuriken jutsu itu hanya khayalan dan cuma ada di serial Kartun Naruto.
Memang terkadang serial kartun yang satu ini terlalu lebay dalam segala aspek, mulai dari genjutsu yang sebenarnya dalam dunia ninja di pertanyakan.Teknik perubahan yang bisa memanggil makluk yang aneh-aneh sampai jurus yang bisa membangkitkan orang mati.
Kamu bisa cari di mbah Google mengenai shuriken jutsu, bentuk, perguruan dsb.
Atau kamu bisa cari di YouTube.
Di indonesia sendiri Shuriken jutsu kurang berkembang, ya kerna salah satunya kurang mengerti serta mengangap hanya bualan dalam kartu Naruto aja.
Kalau ingin tau atau hanya ingin sekedar nampang, kamu bisa lihat atau gabung di Fb grup
 Indonesia Shuriken Club
http://www.facebook.com/groups/100316893346829/
kalau mau lebih eksis dalam mempelajari secara real dan tujuan untuk olah raga bisa gabung di
d'lempar pisau
 http://www.facebook.com/groups/DLemparPisau/
kalau mau yamg martial arts gabung di
No Spin For Indonesia
http://www.facebook.com/groups/333946616633979/

Mungkin itu aja

Jumat, 14 Desember 2012

Bentuk Dasar Lemparan Shuriken

Berikut kita akan membahas bentuk dasar dalam gerakan melempar shuriken.
Ada 3 tipe dasar lemparan

  1. Lemparan Depan
  2. Lemparan Samping 
  3. Lemparan belakang


Lemparan Depan terdiri dari 3 bagian

  1. Koso no saya
  2. Jikishin
  3. Uranami

Lemparan Samping juga terdiri dari 3 bagian

  1. Hon-uchi
  2. Yoko-uchi
  3. Gyaku-uchi

Sedangkan lemparan Belakang terdiri dari Ura-uchi



lanjut perhatikan mengenai Lemparan Depan

Koso-no-saya.

Metode pembelajaran lemparan depan adalah dengan terlebih dahulu melalui serangkaian langkah dari bentuk dasar lalu ke bentuk lanjutan (step by step dulu lah ceritanya). Metode yang digunakan untuk mulai belajar bentuk dasar dari Koso-no-saya disebut Manji Kata no, dan dipraktekkan selama beberapa bulan pertama tanpa memegang pisau. 
Beberapa gerakan sederhana yang membentuk inti dari lemparan, dan tidak dapat diabaikan. Alasan mengapa itu dilakukan tanpa pisau adalah untuk mencegah pikiran dari ingin mencetak hit, yang akan mengalihkan konsentrasi seseorang kerna terburu-buru.
Untuk lemparan apapun, ada beberapa langkah yang harus di lalui, untuk mengatur kondisi untuk hit akurat, dan  latihan tubuh melalui langkah-langkah. Walaupun terlihat sangat kaku dan gerakan tampaknya lebay, hal ini perlu untuk menghasilkan gerakan melempar yang benar, untuk menentukan bagaimana tubuh bergerak selama melempar, melatih kesabaran dan konsentrasi.
langsung aja perhatikan gambar berikut



Manji Kata- no.



Setelah gerakan pertama telah diserap oleh tubuh dan menjadi akrab, mulailah mengontrol bagaimana tubuh bergerak, dan pada tahap ini kita sudah siap menggunakan Shuriken.


Tahap kedua dari teknik Koso-no-saya, gerakan lebih singkan dari sebelumnya disebut Toji kata-no.


Toji Kata-no.


Tahap ketiga dari teknik Koso-no-saya, gerakanya lebih singkat lagi dari Toji kata-no. Gerakan ini di sebut Chokushi no kata, dan merupakan perpaduan di antara keduanya.


Chokushi no kata.

 Sampai disini dulu aja ya.... jangan buru-buru, seng sabar Orang tua bilang "Alon-alon asal kelakon".
Insya Allah akan di lanjutkan lagi ke tahap berikutnya, sabar ya....

Houzan Suzuki






Kamis, 13 Desember 2012

Memegang Shuriken

Bo shuriken.

Shuriken di letakan diantara jari telunjuk dan jari tengah lalu di apit ibu jari.Repot sih menjelaskanya liat gambarnya langsung aja.

Hira Shuriken.

Memegang Hira Shuriken sangat jauh beda dengan memegang Bo Shuriken.Di letakan di antara ibu jari dan jari telunjuk.Untuk lebih memperjelas lihat aja langsung.
Demikian dulu mengenai teknik memegang shuriken. Saran dan komentar tujuan untuk membangun Blog ini di persilahkan.Insya Allah ilmu ini bisa di pergunakan di saat nya kelak.



Shuriken jutsu

Shurikenjutsu (手里 剣 术) Adalah istilah umum yang menggambarkan seni bela diri tradisional Jepang melempar shuriken, merupakan  senjata kecil yang di genggam sering digunakan  terutama oleh shinobi di feodal Jepang, seperti logam paku (bo shuriken), lingkaran piring dari logam yang dikenal sebagai hira shuriken, dan pisau (tanto).
Shuriken juga di gunakan dalam teknik pedang dengan tujuan untuk mengalikan perhatian musuh.

Jenis Shuriken.

  1. Bo Shuriken.  Bo-shuriken - paku logam lurus, biasanya 4-sisi tapi kadang-kadang bulat atau segi delapan. Mereka biasanya memiliki mata shuriken tunggal tetapi ada yang bermata ganda. Panjang rata-rata adalah 16 cm dan berat rata-rata adalah sekitar 50 gram atau lebih. Jenisnya kugi-gata (paku), hari-gata (jarum), tanto-gata (pisau), hoko-gata (tombak) dan masih banyak lagi ini bentuk yang umum .
  2. Hira Shuriken. Berbentuk lempengan dengan mata shuriken lebih dari tiga, memiliki ketebalan berkisar 3mm 




Teknik dalam melempar shuriken.



  1. Teknik No Spinjikidaho atau choku-da, memegang pisau dengan mata shuriken keluar, menuju sasaran.    
  2. No Spin
  3.  Teknik Half Spin. Disebut hantendaho, atau Ikkaiten-da, dan memegang Shuriken dengan ujung mata ke telapak tangan. Selama perjalanan melalui udara ke target, pisau berubah 180 derajat. 
Half Spin

                                    

      
        3.    Teknik SpinAtau dakaiten-da, pisau berputar 360 derajat. atau lebih. Metode ini biasanya menggunakan Sguruken bermata banyak atau Hira Shuriken  akan berputar dan tidak memiliki kesulitan menusuk target pada jarak tertentu.


Spin
Jarak.

Jarak dari target diukur dalam langkah-langkah, bukan unit seperti kaki atau meter, karena jarak bervariasi untuk setiap individu. Seorang individu lebih tinggi memiliki langkah lebih lama, tetapi mereka juga memiliki jangkauan lengan lebih panjang, sehingga secara proporsional, hubungan antara perjalanan lengan mereka dan jarak mereka dalam langkah-langkah dari sasaran tidak sama satu induvidu dengan individu yang lebih pendek. Hal ini membuat satuan standar pengukuran berguna sebagai panduan untuk belajar jarak. Jarak lempar merupakan kelipatan dari 3 langkah dari sasaran, dari 1 hingga 15-18, (sekitar jarak efektif maksimum untuk melemparkan pisau).Untuk Pemula 3 langkah awal lebih baik lalu di lanjutkan bertahap.


Papan Target.


Untuk alasan ini, praktik dengan target keras tidak perlu, dan juga cenderung merusak shuriken. Secara tradisional, tatami, atau anyaman jerami digunakan, meskipun target lebih rumit. Berbagai jenis bahan, mulai dari layar kertas, papan kayu, atau bahkan blok kayu telah dikembangkan. Pohon telah sering digunakan. Kotak kardus, atau lembar karton, dengan selembar kertas putih dan gambar target ditarik di atasnya dan ditempelkan ke kotak sudah lebih dari cukup. Dalam penilaian target yang mendarat ke papan ada 2 penilaian yaitu



Target A dan B ideal, karena sebagai ujung menancap pada target memberikan gaya ke bawah . Jenis hit ini dikatakan "hit hidup",
Target C dan D disebut "hit mati" karena pada saat terjadi berat pada shuriken tidak lagi di mata shuriken.

Lemparan. 

Tak perlu dikatakan, lemparan adalah aspek yang paling penting dari seni shuriken. Dalam melempar shuriken, pada saat melempar, ada dua variabel utama yang mempengaruhi hasil lemparan; jarak dan lemparan. Jarak sudah kita jelaskan di atasTingkat keragaman lemparan dapat dikurangi melalui pelatihan, ke titik di mana itu menjadi konstan.seperti pepatah "bisa karena biasa". Latihan sesering mungin akan mengasah kemampuan kita untuk menentukan kekuatan lemparan.



Pernafasan. 


Nafas ini sangat penting untuk lemparan, seseorang harus mengkoordinasikan pola pernapasan mereka dengan gerakan fisik tubuh. untuk menjadi alami dan efektif dalam bentuk utama dari melemparkan shuriken, hanya ada dua komponen yaitu penggalangan, dan penurunan lengan. Jadi menarik nafas-dikoordinasikan dengan pengibaran lengan, dan keluar nafas pada saat penurunan lengan, atau lemparan.


Mengamati hasil Lemparan.

Dalam setiap lemparan perlu jeda sedikit guna mengingat dan memperhatikan hasil lemparanSecara sederhana, kita memeriksa posisi pisau di target, dan seberapa dekat atau jauh dari sempurna, maka mengamati atau mengingat bagaimana perasaan selama melempar. Kemudian dapat menilai bagaimana tubuh mempengaruhi pisau saat melempar, lalu menilai untuk lemparan berikutnya.

Mengamati posisi pisau di target dapat menggambarkan banyak tentang lemparan. Tidak hanya itu dapat memberitahu kelemahan dalam teknik pelempar, juga dapat memberikan indikasi kondisi psikologis pelempar.Pada lemparan individu, posisinya dapat memberitahu Anda tentang lemparan itu sendiri. Jika 3 atau lebih dilemparkan ke dalam sebuah baris, pengelompokkan, dan hubungan antara masing-masing pisau di target dapat memberitahu Anda tentang keadaan pikiran pelempar pada saat itu. Jika posisi pisau yang diamati selama sesi seluruh melempar, rincian teknik penyembur dan keadaan umum pikiran mereka dapat diamati. akhirnya hasil melemparkan pisau bisa menjadi barometer yang baik untuk mengukur keadaan mental pelempar.



Sampai di sini dulu mengenai Shuriken Jutsu sebenarnya masih ada lagi dilihat dari bentuk dasar lemparan, saya kira yang ini dulu sudah cukup Insya Allah akan saya lanjutkan kembali ke teknik yang beikutnya.

Asal Muasal Hari Valentine

Asal Muasal Hari Valentine :

sebelum kita ngomong Valentine itu gak boleh, baiknya kita lihat informasi n fakta mengenai Valentine dulu Ok....

Sejara awalnya Valentine


Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.



Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

Fakta yangterjadi saat ini

Seorang akan memberikan coklat kepada gebetan ataupun calon gebetanya. ya tentunya dengan tujuan agar di terima n kelak jadian alias pacaran...
selanjutnya ya.. tau sendirikan apa yang terjadi atau pun aktifitas apa aja yang di lakukan selama pacaran, mulai dari pegang tangan sampai......dan seterusnya bisa menuju kepada Free Sex.
sampai-sampai penjulan kondom meningkat 500% menjelang detik-detik Valentine. http://news.okezone.com/read/2013/02/13/340/761419/waduh-jelang-valentine-penjualan-kondom-naik-500-persen.

Islam Memandang


32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.


Penjelasan makna ayat

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا

Dan janganlah kalian mendekati zina.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)

إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً

Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (LihatTafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini dan mencelanya karena ia (كَانَ فَاحِشَةً) adalah perbuatan keji.

Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang masih suci. Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya. Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)

وَسَاءَ سَبِيلًا

dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk.

Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-jelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, dan melanggar perintah-Nya. Maka jadilah ia sejelek-jelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-Thabari, 17/438)

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini.” (LihatTaisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut. Bahwasannya perbuatan tersebut adalah sejelek-jelek jalan. Karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206)

Hal-hal yang mengantarkan kepada perbuatan zina

Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan. Atas dasar ini, disaat Allahsubhanahu wata’ala melarang perbuatan zina, maka Allah subhanahu wata’ala melarang semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Disebutkan dalam kaedah fiqih:

وَسَائِلُ اْلأُمُورِ كَالْمَقَاصِدِ

Perantara-perantara seperti hukum yang dituju.

Zina adalah perbuatan haram, maka semua perantara/wasilah yang dapat mengantarkan kepada zina juga haram hukumnya. Diantara perkara yang dapat mengatarkan seseorang kepada zina adalah:

1. Memandang wanita yang tidak halal baginya

Penglihatan adalah nikmat Allah subhanahu wata’ala yang sejatinya disyukuri hamba-hambanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. Justru digunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Untuk melihat wanita-wanita yang tidak halal baginya. Terlebih di era globalisasi ini dengan segenap kecanggihan teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, seperti internet, televisi, handphone, majalah, koran, dan lain sebagainya, yang notabene-nya menyajikan gambar wanita-wanita yang terbuka auratnya. Dengan mudahnya seseorang menikmati gambar-gambar tersebut. Sungguh tak sepantasnya seorang hamba yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hal itu.

Pandangan adalah sebab menuju perbuatan zina. Atas dasar ini, Allah subhanahu wata’alamemerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): Katakanlah (wahai nabi),kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka.” (An-Nur: 30-31)

Allah subhanahu wata’ala memerintahkan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari: zina, homosex, lesbian, dan agar tidak tersingkap serta terlihat manusia(Lihat Adhwa’ Al-Bayan, Al-Imam Asy-Syinqithi 6/126)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ini adalah perintah Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari apa yang diharamkan. Maka janganlah mereka memandang kecuali kepada apa yang diperbolehkan untuk dipandangnya. Dan agar mereka menjaga pandangannnya dari perkara yang diharamkan. Jika kebetulan pandangannya memandang perkara yang diharamkan tanpa disengaja, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dari shahabat Jarir bin Abdullah Al-Bajali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Aku bertanya kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang pandangan secara tiba-tiba, maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/399)

Manakala perbuatan zina bermula dari pandangan, Allah subhanahu wata’ala menjadikan perintah menahan pandangan lebih dikedepankan ketimbang menjaga kemaluan. Karena semua kejadian bersumber dari pandangan. Sebagaimana api yang besar bermula dari api yang kecil. Bermula dari pandangan, lalu terbetik di dalam hati, kemudian melangkah, akhirnya terjadilah perbuatan zina. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 207)

2. Menyentuh wanita yang bukan mahramnya

Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di anggap biasa dan lumrah ditengah masarakat kita. Disadari atau tidak, perbuatan tersebut merupakan pintu setan untuk menjerumuskan anak Adam kepada perbuatan fahisyah (keji), seperti zina. Oleh karena itu, Islam melarang yang demikian itu, bahkan mengancamnya dengan ancaman yang keras. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)

Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Hadits tersebut juga sebagai dalil tentang haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang tidak halal baginya). Dan sungguh kebanyakan kaum muslimin di zaman ini terjerumus dalam masalah ini. (Lihat Ash-Shahihah, no. 1/395)

Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang(yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)

3. Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya yang agung:

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.”(HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

Betapa banyak orang yang mengabaikan bimbingan yang mulia ini, akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Kita berlindung kepada-Nya dari perbuatan tersebut.

Ber-khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan mahramnya adalah haram. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali ketiganya adalah setan. Apa dugaan anda jika yang ketiganya adalah setan? Dugaan kita keduanya akan dihadapkan kepada fitnah. Termasuk berkhalwat (yang dilarang) adalah berkhalwat dengan sopir. Yakni jika seseorang mempunyai sopir pribadi, sementara dia mempunyai istri atau anak perempuan, tidak boleh baginya membiarkan istri atau anak perempuannya pergi berduaan bersama si sopir, kecuali jika disertai mahramnya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin Asy-Syaikh Al-’Utsaimin, 6/369)

4. Berpacaran

Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina.

Dalam perbuatan berpacaran itu sendiri sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabenemerupakan zina mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki.

Itulah diantara hal-hal yang dapat mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina. Barangsiapa menjaganya, selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa nafsunya, kebinasaanlah baginya. Kita berlindung kepada Allah  dari kejelekan diri-diri kita. Amin.

Kerusakan yang disebabkan perbuatan zina

Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina adalah termasuk kerusakan yang sangat berat. Diantaranya adalah merusak tatanan masyarakat, baik dalam hal nasab (keturunan) maupun penjagaan kehormatan, dan menyebabkan permusuhan diantara sesama manusia.

Al Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak mengetahui dosa besar apa lagi yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada dosa zina.” Kemudian beliau v menyebutkan ayat ke-68 sampai ayat ke-70 dari surat Al Furqan. (Lihat Al-Jawab Al-Kafi, hal 207)

Nasehat untuk kaum muslimin

Para pembaca yang kami muliakan, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati seorang hamba, itu semua akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat kelak. Yang pada hari itu anggota badan seorang hamba; tangan, kaki, dan kulit akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Semua anak cucu Adam pernah berbuat kesalahan. Sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang paling cepat bertaubat.

Tolak ukur kebaikan seorang hamba bukanlah terletak pada pernah atau tidaknya dia berbuat kemaksiatan. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur adalah orang yang segera bertaubat manakala berbuat kemaksiatan, serta tidak terus menerus berada dalam kubangan kemaksiatan.

Segeralah bertaubat, wahai hamba-hamba Allah, sebelum ajal menjemputmu! Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (An-Nisaa’: 17-18)



sumber :
http://tafsirayatquran.blogspot.com/2011/07/surat-al-israa-ayat-32.html